Artwork

Contenu fourni par KBR Prime. Tout le contenu du podcast, y compris les épisodes, les graphiques et les descriptions de podcast, est téléchargé et fourni directement par KBR Prime ou son partenaire de plateforme de podcast. Si vous pensez que quelqu'un utilise votre œuvre protégée sans votre autorisation, vous pouvez suivre le processus décrit ici https://fr.player.fm/legal.
Player FM - Application Podcast
Mettez-vous hors ligne avec l'application Player FM !

Kapan Bisa Move On dari Beras?

34:50
 
Partager
 

Manage episode 403188792 series 3127068
Contenu fourni par KBR Prime. Tout le contenu du podcast, y compris les épisodes, les graphiques et les descriptions de podcast, est téléchargé et fourni directement par KBR Prime ou son partenaire de plateforme de podcast. Si vous pensez que quelqu'un utilise votre œuvre protégée sans votre autorisation, vous pouvez suivre le processus décrit ici https://fr.player.fm/legal.

Gejolak harga beras tampaknya belum surut nih, soalnya bulan depan bakal ada Ramadan dan lanjut Idul Fitri. Itu harga beras bisa meroket setinggi apa lagi ya? Sekarang aja tiap hari harga beras pecah rekor melulu.

Kemarin Lea lihat di Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Harga rata-rata nasional sih 16.300 rupiah perkilogram untuk beras premium di tingkat eceran. Tapi kalau Lea sisir tiap wilayah, di Papua, harga berkisar 18 ribu sampai 24 ribu rupiah per kilo lho.

Terus, beberapa hari terakhir juga ada berita dari sejumlah wilayah di Jawa, harga beras tembus 18 ribu. Dahsyat banget ya. Padahal, Jawa kan lumbung padi. Dan kalau lihat di map-nya Bapanas, seluruh wilayah itu merah semua, yang artinya harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi, yakni 13.600 rupiah untuk yang premium.

Kalau menengok ke belakang, tren naik harga beras itu sejak Agustus 2022. Harganya dulu masih di kisaran 10 ribu rupiah per kilo. Kalau inget itu, wajarlah warga teriak saking beratnya memenuhi kebutuhan pangan pokok semendasar beras.

Padahal ya, udah nggak keitung operasi pasar yang digelar pemerintah untuk menahan laju harga beras. Keran impor pun dibuka, tapi tetap nggak manjur.

Banyak yang menyebut sih, baik itu Presiden Jokowi, menteri, pejabat maupun akademisi, faktor perubahan iklim memang menghambat produksi pertanian. Tapi kalau faktor iklim kan susah dilawan ya, meski petani juga berupaya beradaptasi, tapi belum signifikanlah hasilnya.

Lalu apa gimana dong? Mau pasrah aja?

Biasanya sih tiap kali harga beras naik, muncul tuh imbauan, ajakan, dari pemerintah untuk mengkonsumsi pangan selain beras. Warga diminta beralih ke pangan lokal non-beras, seperti singkong, jagung, sagu, sampai sukun. Istilah kerennya diversifikasi pangan. Total ada 77 pangan lokal sumber karbohidrat.

Nah loh, kita punya sebanyak itu alternatif pangan pengganti nasi, tapi kenapa kita susah banget move on ya dari beras? Apakah diversifikasi pangan bisa jadi solusi ketahanan pangan ke depan? Soal hal ini kita akan bincangkan bersama dengan Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori dan Koordinator Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

  continue reading

1346 episodes

Artwork
iconPartager
 
Manage episode 403188792 series 3127068
Contenu fourni par KBR Prime. Tout le contenu du podcast, y compris les épisodes, les graphiques et les descriptions de podcast, est téléchargé et fourni directement par KBR Prime ou son partenaire de plateforme de podcast. Si vous pensez que quelqu'un utilise votre œuvre protégée sans votre autorisation, vous pouvez suivre le processus décrit ici https://fr.player.fm/legal.

Gejolak harga beras tampaknya belum surut nih, soalnya bulan depan bakal ada Ramadan dan lanjut Idul Fitri. Itu harga beras bisa meroket setinggi apa lagi ya? Sekarang aja tiap hari harga beras pecah rekor melulu.

Kemarin Lea lihat di Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Harga rata-rata nasional sih 16.300 rupiah perkilogram untuk beras premium di tingkat eceran. Tapi kalau Lea sisir tiap wilayah, di Papua, harga berkisar 18 ribu sampai 24 ribu rupiah per kilo lho.

Terus, beberapa hari terakhir juga ada berita dari sejumlah wilayah di Jawa, harga beras tembus 18 ribu. Dahsyat banget ya. Padahal, Jawa kan lumbung padi. Dan kalau lihat di map-nya Bapanas, seluruh wilayah itu merah semua, yang artinya harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi, yakni 13.600 rupiah untuk yang premium.

Kalau menengok ke belakang, tren naik harga beras itu sejak Agustus 2022. Harganya dulu masih di kisaran 10 ribu rupiah per kilo. Kalau inget itu, wajarlah warga teriak saking beratnya memenuhi kebutuhan pangan pokok semendasar beras.

Padahal ya, udah nggak keitung operasi pasar yang digelar pemerintah untuk menahan laju harga beras. Keran impor pun dibuka, tapi tetap nggak manjur.

Banyak yang menyebut sih, baik itu Presiden Jokowi, menteri, pejabat maupun akademisi, faktor perubahan iklim memang menghambat produksi pertanian. Tapi kalau faktor iklim kan susah dilawan ya, meski petani juga berupaya beradaptasi, tapi belum signifikanlah hasilnya.

Lalu apa gimana dong? Mau pasrah aja?

Biasanya sih tiap kali harga beras naik, muncul tuh imbauan, ajakan, dari pemerintah untuk mengkonsumsi pangan selain beras. Warga diminta beralih ke pangan lokal non-beras, seperti singkong, jagung, sagu, sampai sukun. Istilah kerennya diversifikasi pangan. Total ada 77 pangan lokal sumber karbohidrat.

Nah loh, kita punya sebanyak itu alternatif pangan pengganti nasi, tapi kenapa kita susah banget move on ya dari beras? Apakah diversifikasi pangan bisa jadi solusi ketahanan pangan ke depan? Soal hal ini kita akan bincangkan bersama dengan Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori dan Koordinator Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

  continue reading

1346 episodes

Tous les épisodes

×
 
Loading …

Bienvenue sur Lecteur FM!

Lecteur FM recherche sur Internet des podcasts de haute qualité que vous pourrez apprécier dès maintenant. C'est la meilleure application de podcast et fonctionne sur Android, iPhone et le Web. Inscrivez-vous pour synchroniser les abonnements sur tous les appareils.

 

Guide de référence rapide